Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di era Kurikulum Merdeka bukan lagi sekadar menghafal pasal dan undang-undang. Kini, PKn hadir sebagai sarana pembentukan karakter kebangsaan yang menyeluruh, berjiwa Pancasila, dan relevan dengan dinamika zaman. Melalui pendekatan deepfull learning, mindful learning, dan joyful learning, PKn menjadi pilar penting dalam mewujudkan Gerakan Siswa Indonesia Hebat.
🔍 Deepfull Learning: Menggali Nilai Kebangsaan secara Mendalam
Dengan pendekatan deepfull, siswa diajak untuk memahami secara kritis dan kontekstual nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, serta tanggung jawab sebagai warga negara. Bukan sekadar hafalan, tapi refleksi. Siswa mendiskusikan kasus nyata: mengapa kita harus ikut pemilu? Bagaimana membela negara di era digital?
Metode:
✅ Diskusi kasus aktual
✅ Refleksi nilai Pancasila dalam kehidupan harian
✅ Jurnal kewarganegaraan
Mindful Learning: Menumbuhkan Kesadaran Kritis dan Etis
Mindful learning dalam PKn membantu siswa membangun kesadaran diri sebagai bagian dari bangsa. Mereka belajar untuk berpikir sebelum bertindak, memahami hak dan kewajiban secara seimbang, serta bertindak etis dalam kehidupan sosial.
Metode:
✅ Renungan nilai sebelum pelajaran
✅ Role model tokoh bangsa
✅ Simulasi musyawarah dan pengambilan keputusan
Joyful Learning: Belajar PKn dengan Ceria dan Bermakna
PKn juga bisa menyenangkan! Melalui joyful learning, siswa terlibat dalam kegiatan aktif, seperti bermain peran sebagai anggota DPR, membuat vlog edukasi tentang UUD 1945, atau bermain kuis Pancasila.
Metode:
✅ Game demokrasi (Kuis Kahoot/Quizizz)
✅ Projek video “Aku Cinta Indonesia”
✅ Kegiatan luar kelas: debat konstitusi atau simulasi pemilu kelas